Berbicara masalah pemimpin, ada dua model kepemimpinan yaitu strong man dan kepemimpinan kolegial. Namun, pemimpin yang dibutuhkan di masa depan yakni yang mampu memenej perbedaan. Pemimpin yang dibutuhkan di masa depan adalah pemimpin yang mampu memenej perbedaan. Kuncinya adalah kolaborasi, ada proses sharing resources dan sharing expertise. Hal ini sangat mungkin dilakukan kalau punya visi dan pandangan yang terbuka, kuncinya harus mau open minded.
Penjelasan tentang dua model kepemimpinan politik, merujuk pada Archie Brown (2017) dalam The Myth of Strong Leader. Yang pertama adalah model Strong Man, dimana seorang pemimpin begitu dominan dalam pengambilan kebijakan dan pengambilan keputusan, dan yang kedua kepemimpinan kolegial, dimana seorang pemimpin bersikap kooperatif dan bekerjasama dengan yang lain. Kalau kita flashback ke belakang, banyak cerita tentang pemimpin negara yang mengalami kegagalan setelah belasan atau puluhan tahun berkuasa karena cenderung bergaya Strong Man, sebut saja Anwar Sadat, atau Muammar Khadafi di awal memerintah berbagai pencapaian diraih, namun setelah belasan atau puluhan tahun, gaya ‘one man show’menunjukkan kalau pada akhirnya terjerumus pada jurang kegagalan.
Sahrudin, M.Pd. (Pegiat literasi/Dosen STAIS DHARMA Indramayu)
Leave a Reply