Indramayu, Oktober 2021– Menteri Sosial Tri Risma Harini telah meluncurkan Program Pejuang Muda yang diumumkan secara virtual pada 17 September 2021. Program ini merupakan kerjasama antara Kementerian Sosial dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program Pejuan Muda ini juga merupakan salah satu program Program Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Kemendikbutristek.
Dalam kesempatan ini STAI Pangeran Dharma Kusuma Segeran Indramayu (STAIS Dharma) berhasil mengirimkan dua mahasiswanya dalam Program Pejuang Muda ini. Kedua mahasiswa tersebut adalah Sofyan Taher dan Maftuha. Sofyan Taher akan dikirimkan ke Papua guna menjalankan kegiatan di sana, sedangkan Maftukha bertugas di wilayah Ciayumajakuning.
Program Pejuang Muda berfokus pada kewirausahaan sosial, yang akan memberi mahasiswa berkesempatan mencari pengalaman di lapangan dan ditempatkan ke daerah prioritas di antaranya daerah pascabencana, daerah kemiskinan, daerah Komunitas Adat Terpencil (KAT). Menurut Ketua STAIS Dharma, Dr. H. Sanuri, MAg, diharapkan program ini dapat menempa mahasiswanya menjadi pribadi yang tidak hanya memiliki ketinggian intelektual tetapi memiliki kepedulian sosial yang tinggi pula. Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, H. Burhanudin, M.Pd.I, menambahkan bahwa program ini setara dengan 20 SKS belajar mahasiwa, hal ini dikarekanan dengan mengikuti kegiatan ini mahasiswa ditantang untuk belajar dari warga sekaligus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, pemuka masyarakat, tokoh agama dan seluruh stakeholder penggerak sosial di tempat mereka bertugas.
Dalam menjalankan kegiatannya, nantinya para mahasiswa yang terlibat dalam Program Pejuang Muda diberikan denah untuk menyiapkan program bersama tokoh masyarakat dengan mengajarkan digital campaign sebagai dukungan sosial melalui izin Kemensos dan Kemendikbudristek. Program Pejuang muda untuk pengembangan program bantuan sosial; Pemberdayaan fakir miskin dan lansia; Pola hidup sehat dan kesehatan lingkungan; Fasilitas untuk kepentingan umum.
“Para mahasiswa diberikan fasilitas dan dana untuk transportasi dan operasional serta experience,” jelas Dr. H.Sanuri, M.Ag
H. Burhanudin, M.Pd.I berharap bahwa kedua mahasiswa STAIS Dharma dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengasah diri, dan menambah pengalaman serta ilmu pengetahuan yang kelak akan berguna bagi masa depan mereka.
Sebelum dinyatakan lolos, kedua mahasiswa STAIS melewati dua tahap seleksi, yaitu seleksi administrasi dan seleksi kualitatif. Seleksi administrasi berupa seleksi CV, Essay, IPK, dan sebagainya. Sementara itu, seleksi kualitatif berupa seleksi yang mencakup skill analisa, leadership, problem solving, public speaking dan kekompakan,” Papar H.Burhanudin, M.Pd.I.
Leave a Reply